Halo semua! Selamat datang di blog ke-6 aku. Kita ketemu lagi nih, hehehehe. Di blog kali ini aku akan bercerita tentang pengalaman ku mengikuti OMG (Orangtua Menjadi Guru) pada Rabu, 16 Februari 2022. Selamat membaca!
Acara OMG (Orangtua Menjadi Guru) merupakan acara yang mengundang Orangtua murid untuk menjadi guru dari profesi nya masing-masing. Kemudian, siswa memilih untuk mengikuti kelas pada profesi tertentu. Untuk tahun ini terdapat 12 profesi yang dapat dipilih. Diantaranya adalah medis, enterprenuer, digital, seni, teknik, psikologi, keuangan, humas atau republic relations, hukum pilot, dan TNI atau polisi. Satu profesi lainnya yaitu olahraga, namun narasumber olahraga bukan perwakilan dari orangtua murid.
Acara dibuka dengan pembukaan oleh MC. Setelah itu terdapat sambutan dari ketua pelaksanaan, ketua POMG, Bapak Kepala Sekolah, dan yang terakhir dari Ketua BPS Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Pak Humaedi. Setelah itu di lanjut dengan perkenalan narasumber-narasumber dan profesi-profesi nya oleh MC. Kemudian peserta di breakout dengan profesi yang kita pilih. Aku sendiri memilih bidang teknik, karena tertarik dengan bidang teknik.
Setelah masuk room Teknik, kami di absen terlebih dahulu oleh Panitia POMG. Selanjutnya adalah pemaparan materi, pemaparan materi dimulai dengan perkenalan narasumber yaitu Bu Vida Hanimastuti, ST. Bu Vida berprofesi sebagai Coordinator Quality Health Safety & Enviroment (QHSE) di Divisi Bangun Gedung, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. Bu Vida terinspirasi menjadi sarjana teknik karena beliau memiliki keinginan untuk berkarya untuk kepentingan orang banyak dan mengasah kemampuan beliau dalam problem solving.
PT Wika adalah tempat Bu Vida bekerja. Wika berkontribusi dalam beberapa bangunan di Indonesia, contohnya stadium JIS. Bu Vida bertugas memastikan seluruh aktivitas di proyek berjalan aman dan sesuai dengan standar yang berlaku. Bu Vida juga memastikan proyek-proyek yang ada tidak merusak alam. Passion yang harus dimiliki untuk menjadi sarjana teknik menurut Bu Vida yaitu tanggung jawab, gigih, dan memiliki kepedulian terhadap sesama.
"Hal-hal yang menyenangkan dalam sarjana teknik yaitu dapat memberikan karya yang dapat dinikmati bersama dan dapat membawa nama Indonesia di Internasional. Sedangkan, tantangan yang saya dapat yaitu penempatan proyek yang jauh dari keluarga dan saya harus beradaptasi dengan kearifan lokal." Jelas Bu Vida. Orang yang berperan penting dalam mencapai profesi yang sekarang Bu Vida dapatkan yaitu dukungan keluarga dan pelajaran dari guru-guru Bu Vida. Di akhir pemaparan materi Bu Vida menjelaskan skill yang harus dimiliki sarjana teknik yaitu, kemampuan berhitung, kemampuan nalar, problem solving, digitalisasi, kerjasama, kepedulian, dan gigih.
Setelah sesi pemaparan dari Bu Vida selesai, selanjutnya merupakan sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab berlangsung cukup singkat karena peserta hanya mengajukan sekitar 3 pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan lancar dan jelas oleh Bu Vida. Salah satu dari pertanyaan merupakan pertanyaan aku. Dan jawaban yang aku dapat pun memuaskan dan sangat mudah dimengerti. Sesi tanya jawab pun selesai, dan sesi terakhir yaitu foto bersama. Hasil dari foto bersama yang aku dapatkan merupakan gambar paling atas, gambar yang pertama kali kamu bisa lihat saat memasuki blog ini. Setelah kami selesai foto bersama, peserta sudah diperbolehkan leave zoom dan istirahat. Setelah istirahat siswa langsung mengikuti jam pelajaran berikutnya.
Berikut ini merupakan video cuplikan pembukaan acara OMG. Selamat menonton!
Nah, itu tadi merupakan cuplikan pembukaan acara OMG 2022.
Mungkin, sekian untuk pengalaman ku mengikuti OMG pada Rabu, 16 Februari 2022. Semoga ilmu yang disampaikan Bu Vida dapat bermanfaat bagi kalian yang membaca blog ini.
Sampai jumpa di blog selanjutnya!😉
keren bangett😍😍
BalasHapusAwwww terimakasih pujiannya
Hapusbagus banget liputannya, keren!
BalasHapusTerimakasih pak Wijaya
HapusBisakah orang tua murid menjadi guru di kurikulum merdeka? Itulah sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang kawan yang ingin mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar di sekolahnya. Berikut ini saya ceritakan kegiatan di sekolah kami yang dimotori oleh POMG.
BalasHapusKonten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bisakah OMG di Kurikulum Merdeka Belajar?", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/620ca9e3bb44860fe25f5052/bisakah-omg-di-kurikulum-merdeka-belajar
Kreator: Wijaya Kusumah
Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com